Embunku menguap di atas rumput yang menyejukkan pagi
Rumput hijau nan sejuk
Menjadi pemandangan indah ditaman itu
Serupa cintaku tumbuh berawal dari rasaku
Menyelinap masuk ke dalam getaranku
Hingga berwujud kata dan rasa 'Cinta'
Untuk kau yang ku cintai
Salamku untukmu tak terlepas dalam bait rindu
Yang kusemaikan dalam baris kata nan indah
Hormatku karna ku mencintaimu
Aku terdiam saat kau tak lagi merasa
Di awal perjamuan kau tipu aku dalam sejumlah rasamu
Seiring hati kecil pun mengusik dada ini
Tanyaku di kata hati
Subyektif memang, dengan apa yang kau rasa
Semoga kau pahami apa yang ada
Aku tak bisa memaksa rasa itu hadir di belahan hatimu
Karna aku tahu, hanya Tuhanlah yang hanya bisa
Meniupkan nafas cinta
Dan getaran rasa yang hadir di hatimu untukk
Rumput hijau nan sejuk
Menjadi pemandangan indah ditaman itu
Serupa cintaku tumbuh berawal dari rasaku
Menyelinap masuk ke dalam getaranku
Hingga berwujud kata dan rasa 'Cinta'
Tersenyum aku..
Dalam indahnya sanubari cinta yang tertanam di taman hati ini..Untuk kau yang ku cintai
Salamku untukmu tak terlepas dalam bait rindu
Yang kusemaikan dalam baris kata nan indah
Hormatku karna ku mencintaimu
Aku terdiam saat kau tak lagi merasa
Di awal perjamuan kau tipu aku dalam sejumlah rasamu
Seiring hati kecil pun mengusik dada ini
Tanyaku di kata hati
Subyektif memang, dengan apa yang kau rasa
Aku wanita..
Hanya bisa berekspresi namun tak seagresif dengan wanita lainnya
Aku apa adanya, meski terkesan terbuka
Aku tak bisa memaksa rasa itu hadir di belahan hatimu
Karna aku tahu, hanya Tuhanlah yang hanya bisa
Meniupkan nafas cinta
Dan getaran rasa yang hadir di hatimu untukk
By : ' Eka Yuliyanti '
bagus pusinya...salam hangat dan kenal dan faisal akhmad....kunjungi juga blogku ya di >>>
BalasHapushttp://smartbookpenyair.blogspot.com/
http://revolusipena.blogspot.com/
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/05/27/saat-embun-menetesi-daun-daun-559537.html
BalasHapus